Jakarta

Makanan yang dihidangkan di pesawat sering dianggap tak enak dan tak menarik selera. Terlepas dari hal tersebut, inilah 5 fakta makanan di pesawat.

Saat bepergian dengan pesawat terbang, para penumpang biasanya dihidangkan makanan gratis maupun berbayar. Pilihan makanan di pesawat memang tidak banyak, sehingga penumpang yang lapar mau tak mau harus menikmati hidangan tersebut.

Namun makanan yang ada di pesawat dikenal punya rasa kurang sedap. Beberapa kasing juga menunjukkan jika makanan di pesawat sudah dingin. Alhasil tak sedikit pun penumpang yang lebih memilih tidak menghabiskan makanannya atau bahkan tidak makan sama sekali.

Terlepas dari hal itu, ternyata ada alasan tertentu mengapa makanan di pesawat terasa kurang enak. Adapun kebenaran-kebenaran lain tentang makanan di pesawat yang mungkin belum banyak diketahui. Mulai dari cara pembuatan hingga cara penyajiannya.

Seperti ini 5 fakta di balik makanan di pesawat seperti dirangkum dari Mashed (30/01).

1. Makanan Terasa Berbeda di Ketinggian

Sering Dicap Tak Enak, Ini 5 Fakta Makanan di PesawatSalah satu faktor mengapa makanan pesawat sering dianggap hambar karena di ketinggian, selera makan seseorang akan berubah. Foto: shutterstock

Berada di ketinggian dapat mempengaruhi selera makan seseorang dalam beberapa cara. Salah satunya soal penurunan selera makan ketika ada di ketinggian 9.000 meter ke atas.

Dalam kondisi ini, banyak orang yang terpengaruh akibat tekanan. Hal tersebut yang akhirnya membuat makanan terasa hambar.

Bukan hanya soal indra perasa saja, melainkan udara di dalam pesawat yang rendah dengan AC yang selalu menyala juga akan mengurangi kadar air dalam makanan. Suara kebisingan dan getaran pesawat juga akan memicu syaraf di telinga yang berakibat mengurangi intensitas rasa tertentu.

2. Makanan di Pesawat Bisa Lebih Asin atau Manis

Sering Dicap Tak Enak, Ini 5 Fakta Makanan di PesawatAda alasan tersendiri kenapa makanan di pesawat bisa lebih asin atau manis. Foto: shutterstock

Banyak orang menganggap makanan di pesawat punya rasa asin dan manis yang tidak seimbang. Di balik kecewa penumpang terkait rasa tersebut, sebenarnya ada alasan tertentu mengapa makanan berakhir lebih asin atau manis.

Menurut penelitian maskapai penerbangan Jerman Lufthansa, ketika berada di udara, garam dianggap antara 20 dan 30 persen lebih sedikit. Sementara gula 15 sampai 20 persen lebih sedikit.

Untuk mengatasi hal ini, akhirnya mereka membuat makanan penumpang memiliki lebih banyak garam dan gula sebesar 30 persen. Bumbu juga ditambah lebih banyak ke dalam makanan tersebut.

Menurut Russ Brown selaku direktur santapan dan maskapai ritel American Airlines, bumbu adalah kunci yang memastikan makanan terasa enak di udara.

Menu di pesawat mungkin terbilang umum, namun mereka seringkali memodifikasi resep dengan tambahan garam atau bumbu yang lebih banyak dengan mempertimbangkan kondisi hidangan di kabin pesawat.

Tidak perlu khawatir jika penambahan bumbu ini berdampak buruk bagi kesehatan. Menurut Profesor Zhou Weibiao, direktur Program Ilmu dan Teknologi Pangan NUS, jika beberapa kali konsumsi makanan lebih berbumbu dalam sebulan tidak akan berdampak besar bagi kesehatan.

Simak Videonya”Makan Enak dan Edukasi Manasik Haji di Kafe Al Baik
[Gambas:Video 20detik]

.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *