INDOZONE.ID – Rengginang adalah makanan tradisional yang gurih. Terbuat dari beras ketan, makanan ini memiliki ciri khas tersendiri. Hingga saat ini, penjulannya yang masih laris manis.

Titik Buangga, salah satu penjual camilan rengginang di Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo mengaku kualahan. Sebab, dirinya harus memenuhi permintaan rengginang di pasaran.

Awalnya, wanita 47 tahun ini iseng membuat rengginang. Namun seiring berjalannya waktu, Titik Buangga kini telah menyewa 10 orang untuk memproduksi rengginang di gudangnya. Sebab, dirinya dengan konsisten membuat rengginang minimal dua kwintal setiap harinya.

rengginang
Proses pembuatan rengginang. (Z Creators/Rendra Farandhika)

“Awalnya iseng, tapi sekarang minimal 200 kilogram setiap hari, bahkan bisa sampai 250 kilogram, sesuai permintaan,” bebernya sambil memproduksi rengginang.

Baca Juga: Ketan Merdeka di Jombang Sejak 1960, Dalam 2 Jam Laku Ratusan Porsi

Penjualan rengginang miliknya memang cukup pesat. Wanita yang akrab disapa Titik itu menjula rengginangnya ke sejumlah pedagang kota besar, hingga ke luar negeri.

“Ada yang dari Surabaya, Jakarta, Bandung, Bali. Ada juga yang dari China, Jepang, Amerika, tapi mereka membeli melewati penjual dari Surabaya dan Bali,” imbuhnya.

rengginang
Titik Buangga, salah satu penjual camilan rengginang di Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo. (Z Creators/Rendra Farandhika)

Titik terungkap, makanan tradisional rengginang ini memang memiliki rasa yang gurih. Sebab, bahannya terbuat dari ketan. Tak cukup itu, rengginang ini juga diberi varian rasa agar lebih mantap.

“Ada rasanya, seperti udang, terasi, ikan, dan bawang. Paling favorit terasi dan bawang,” ungkap Titik.

Titik mengemas rengginang dengan kemasan 500 gram. Harganya dibanderol Rp16 ribu. Omset yang didapat, berkisar ratusan juta setiap bulannya.

Baca Juga: Cuma Jualan Ketan di Lorong Toko, Tapi Jadi Langganan Artis! Seenak Apa?

Meski begitu, proses pembuatan rengginang miliknya cukup memakan waktu lama. Prosesnya bisa hingga dua hari hingga tiga hari. Tergantung faktor cuaca.

“Normalnya dua hari, tapi kalau cuaca mendung bisa sampai tiga hari. Kita tetap menjaga kualitas karena sudah banyak pelanggan,” ungkap Titik kepada Z Pencipta.

Nur Ifa, salah satu pelanggan rengginang asal Surabaya mengaku telah menjadi partner sejak dua tahun silam. Sebab, rasa rengginang gurih dan nyaman dibanding dengan yang lainnya.

“Rengginang ini rasanya gurih. Beda dengan yang lain, rasanya juga bervariasi,” beber Nur.

Makanan tradisional ini cocok untuk dijadikan camilan. Tekstur gurih membuat penikmatnya ketagihan untuk mencobanya. Ditambah ada rasa ikan, udang, terasi, dan bawang.

Artikel Menarik Lainnya:

Zcreators
Zcreators

.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *